Dalam mempelajari bahasa Inggris, ada empat keterampilan atau skills yang idealnya harus dikuasai oleh para pembelajar. Keempat skills tersebut adalah speaking (berbicara), listening (mendengarkan), reading (membaca), dan writing (menulis). Keempat keterampilan ini lazimnya saling berkaitan dan saling mendukung antara yang satu dengan yang lain.
Keterampilan listening yang bagus akan semakin memperlancar kemampuan speaking seseorang, dan
kefasihan reading yang baik juga akan turut menumbuhkan penguasaan keterampilan writing. Informasi sebagai bahan materi untuk menulis atau mengarang (writing) dapat diperoleh dari mengobrol dengan orang lain (listening dan speaking), serta dari membaca berbagai tulisan yang ada (reading).
Memang idealnya, kita harus dapat menguasai keempat skills ini bila kita ingin bisa menggunakan bahasa Inggris dengan baik dan benar. Pertanyaan yang sering terlontar dalam benak saya - dan mungkin dalam benak teman-teman pembaca sekalian -adalah mengapa kita perlu belajar writing? Apa sih tujuan belajar writing?
Sebenarnya, ada banyak sekali tujuan dan harapan yang akan mendasari keputusan seseorang untuk mempelajari keterampilan menulis dalam bahasa Inggris. Diantaranya untuk aktualisasi diri dan untuk mencari kepuasan batin. Untuk tujuan-tujuan menulis yang lain, Anda bisa membacanya sendiri dalam buku-buku tentang tehnik penulisan yang kini telah banyak beredar di pasaran bahkan di Internet. Saya hanya akan membahas mengenai kiat-kiat menulis dlam bahasa Inggris dengan baik dan benar. Karena, walau bagaimanapun juga, kemampuan menulis yang baik akan sangat menunjang perkembangan karier Anda.
Sebagaimana yang telah kita ketahui, saat ini persyaratan yang harus kita penuhi ketika hendak mencari kerja atau bahkan ketika hendak melanjutkan pendidikan ke luar negeri semakin bertambah berat. Khusus dalam keterampilan bahasa Inggris, kita tidak hanya diwajibkan untuk mempunyai skor tinggi dalam ujian TOEFL (Test of English as Foreign Language), namun juga dalam IELTS (International English Language Test System).
Kemampuan dalam mengerjakan test TOEFL saja mungkin dirasa kurang mencukupi sehingga dimunculkanlah test IELTS. Dan, sebagaimana telah kita ketahui, salah satu materi ujian dalam IELTS adalah writing atau menulis dalam bahasa Inggris.
Penambahan materi writing dalam materi ujian IELTS mungkin merupakan jawaban dari ketidakpuasan beberapa kalangan yang kecewa karena melihat soal-soal TOEFL yang tidak lebih dari sekedar kumpulan soal pilihan ganda (multiple choices). Selalu ada unsur coba-coba dan keberuntungan dalam mengerjakan soal-soal jenis pilihan ganda sehingga validitasnya kurang teruji. Siapa tahu seseorang yang sebenarnya kurang memahami soal, namun karena dia bernasib baik sehingga pilihan jawabannya tepat dan akhirnya dia bisa memperoleh skor yang tinggi.
Unsur keberuntungan yang tepat ini lebih banyak ditentukan oleh faktor "Tangan Tuhan" (meminjam istilah gol kontroversial Maradona, pemain sepakbola legendaris dari Argentina) daripada kemampuan diri sendiri yang sesungguhnya. Untuk itulah, materi soal writing kemudian turut dimasukkan dalam test IELTS karena dianggap lebih mencerminkan kemampuan bahasa Inggris kita yang sebenarnya. Apa yang kita tulis adalah gambaran dari wawasan, pengetahuan, latar belakang dan siapa dirikita yang sebenarnya. Dalam ujian writing, seberapa dalam penguasaan bahasa Inggris kita akan terlihat lebih jelas.
Selain untuk kepentingan pendidikan dan untuk mencari pekerjaan, kemampuan writing yang baik juga dapat dimanfaatkan untuk menulis artikel-artikel ilmiah dalam surat kabar atau majalah berbahasa Inggris, misalnya di The Jakarta Post, Hello, Reader's Digest Asia, TIME, atau National Geographic ; disamping pada jurnal-jurnal Internasional yang diterbitkan sejumlah perguruan tinggi di tanah air.
Ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan menulis di media massa diantaranya adalah :
Pertama, tentu saja kita akan mendapatkan keuntungan finansial berupa honor. Pihak media massa akan sangat menghargai siapa pun yang mau berperan serta dalam menghiasi koran, majalah atau jurnalnya dengan rubik-rubik dan artikel-artikel yang menarik, terlebih bila tulisan tersebut ditulis dalam bahasa Inggris. Besarnya honor tergantung dari bobot tulisan dan kebijakan pihak media massa tempat kita menulis.
Kedua, mendapatkan kepuasan intelektual. Dengan menulis di media massa, kita sebenarnya sedang "mengajar" atau berbagi ilmu dengan para pembaca. Orang yang membaca tulisan kita pasti akan memperoleh suatu informasi, pengetahuan yang baru, atau paling tidak, mulai mengenal nama kita. Dalam jangka panjang, tulisan-tulisan yang dimuat dalam jurnal atau surat kabar internasional akan mendapatkan kredit poin yang bisa digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan kenaikan jabatan atau pangkat dalam pekerjaan.
Jika kita bercita-cita untuk menjadi seorang professor atau guru besar misalnya, maka tulisan-tulisan dalam jurnal-jurnal ilmiah-apalagi yang berbahasa Inggris - akan sangat membantu dalam mewujudkan impian tersebut. Tulisan-tulisan dalam jurnal yang memiliki nomor ISSN atau buku yang memiliki nomor ISBN akan turut mempermudah jalam menuju kenaikan jabatan di dunia akademis.
Ketiga, dengan menulis dalam bahasa Inggris, berarti kita turut andil dalam memperkenalkan Indonesia - terutama jika kita menulis tentang segala hal yang menarik tentang Indonesia melalui media massa internasional atau lewat internet. Secara tidak langsung, kita turut menjadi duta untuk memperkenalkan Indonesia di dunia internasional. Kita bisa menulis mengenai berbagai objek wisata, adat istiadat, kigiatan budaya, Islam di Indonesia, perkembangan atau pergolakan sosial, situasi politik, atau hal-hal lain yang mungkin menarik bagi orang asing. Pada saat yang sama, kita sekaligus bisa berlatih mengerjakan ujian writing dalam test IELTS. Jika kita belajar di luar negeri, maka thesis atau disertasi kita tentunya harus ditulis dalam bahasa asing,khususnya bahasa Inggris.
Selain itu, tulisan dalam bahasa Inggris juga digunakan untuk membuktikan bahwa kita bukan seorang cendekiawan yang hanya dikenal dalam lingkup lokal atau nasional, namun juga dikenal di lingkup dunia international.
Tulisan atau artikel kita - jika dimuat dalam jurnal internasional - akan bisa dinikmati oleh pembaca dari berbagai penjuru dunia, dan kemungkinan juga akan ditanggapi oleh penulis-penulis lain dari negara yang berbeda. Ada kepuasan tersendiri jika tulisan kita dibaca orang lain. Dengan menulis dalam bahasa Inggris, maka kita tidak lagi diibaratkan sebagai "katak di dalam tempurung."
Terakhir, obat mujarab agar kita memiliki rasa percaya diri yang tinggi adalah dengan menjadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain. Maka, mari menulis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar Blogger Facebook